Menulis notasi musik ke dalam bentuk tablatur itu lebih gampang daripada menulis ke dalam bentuk partitur. Walaupun masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, format tablatur ini menjadi lebih gampang untuk dipelajari oleh pemain musik pemula.
Namun sebelum men-translasi notasi ke dalam tablatur ada baiknya, harus mempelajari bagian-bagian dalam lagu. Berikut ini merupakan pendekatan penulis untuk memahami bagian-bagian lagu. Dan jangan lupa bahwa tanda birama sangat penting untuk diperhatikan karena akan menentukan pola blok chord dari tiap licks ataupun bar. Cara mengenalinya gampang, perhatikan ketukan drum standard dalam tiap bar. Setiap drummer menendang bedug atau base itu beat 1, pukul snare itu beat 2, bedug beat ke-3, dan snare beat ke-4.
1. BAGIAN-BAGIAN LAGU
Bagian-bagian yang disebutkan di bawah ini tidak mesti ada di setiap lagu. Bentuk lagu pun tidak harus mengikuti sekuen tertentu (Itulah yang membuat tiap lagu serasa memiliki soul dan karakter tersendiri).
# Intro
Berada di awal lagu. Biasanya berupa permainan instrument untuk memperkenalkan pendengar terhadap lagu. Notasi nya biasa diambil dari bagian dalam lagu.
# Bait/Verse
Pola bait ini selalu diulang dalam tiap lagu. Isi syair nya pun berbeda walau permainan musiknya sama (Saya pikir inilah yang membuat kita tidak bosan dalam mendengarkan sebuah lagu).
# Chorus
Ada yang bilang reffrain. Yaitu inti sebuah lagu. Dibagian ini yang lebih menentukan citra sebuah komposisi. Bagian inilah yang sebenarnya paling ditunggu-tunggu untuk didengarkan.
Chorus biasanya dibuat dari kumpulan notasi yang mudah diingat oleh pendengar. Notasi melody tidak terlalu panjang.
# Bridge
Jembatan. Bagian yang menjembatani antara Bait dengan Chorus, Bait dengan Solo Instrumental, atau Chorus dengan Instrumental. Bridge ini biasanya terdiri dari beberapa bar notasi dan atau tanpa syair.
# Solo Instrument
Tidak perlu dijelaskan lebih mendalam. You already know….
# Interlude
Interlude ini bagian yang menyambungkan Bait dengan Bait atau Bait dengan Chorus. Tidak terdapat syair dalam Interlude ini. Interlude hanya terdiri dari beberapa bar atau pola chord. Mungkin 4 bar, 6 bar atau 8 bar.
# Ending
Metode ending beberapa macam. Fade Out, Instrument Looping, Berhenti seketika, Pengulangan Intro dan banyak lagi. Mungkin anda lebih inovatif…
# dll
2. KENALI GITAR & MACAM-MACAM EFFECT
# String
Yah, nggak usah dijelaskan gitar mestinya punya 6 string atau lebih. Bass punya 4 string atau lebih. Anda sudah tahu banyak bahwa string paling bawah e(Tinggi), diikuti B, G, D, A dan E(Rendah).
Ada yang tahu nggak tune untuk 12 string. Nah gimana tuh penulisan tablatur nya?
# Fret/Grip
Open string ditulis dengan 0.
Kalau anda sudah baca artikel Cara Membaca Tablatur, mungkin ada akan lebih memahami cara penulisannya.
3. KENALI TANDA BACA NOTASI & TEKNIK MAIN GITAR
Penulis melakukan pendekatan untuk penulisan Tanda Baca Notasi sebagai berikut:
h : Hammer-on
p : Pull-off (kebalikan dari hammer-on)
/ : Slide up
\ : Slide Down
b : Bending
r : Release Bending
Harm. : Harmonic
^ : Down Stroke
v : Up-Stroke
Lamanya nada tidak bisa ditulis di sini. Jadi harus mendengarkan lagunya dulu baru mengetahui lamanya nada.
Kalau mau tahu lebih banyak cara memainkan Hammer-on, Pull-Off, Slide dll., baca Bass Lessons (Prinsip teknik ini sama bila diaplikasikan ke gitar).
4. TULIS NADA KE TABLATURE DENGAN PENDEKATAN RASA (FEELING).
Untuk beberapa translator, biasa mentranslasi tablatur dari notasi partitur atau dari majalah resmi.
Namun banyak juga translator yang mentranslasi tablatur nya dari pendengaran biasa, yaitu dengan cara mendengarkan satu instrument tertentu, kemudian menganalisa teknik dan efek yang digunakan dalam lagu. Jadi kalau anda merasa ada perbedaan dengan lagu sesungguhnya, it’s all up to you…Tidak ada yang melarang kenapa kamu tidak mengikuti seperti dalam tablatur. Yang jelas tablatur itu cuman untuk panduan bagi pembaca, kira-kira pendekatan seperti itulah yang diimplementasikan penulis terhadap tablatur yang dia buat.
0 komentar:
Posting Komentar